Perbanyakan pohon katu dengan stek daun - Wong Lendah v.02

Post Top Ad

CARI ARTIKEL

Selasa, 07 Juni 2016

Perbanyakan pohon katu dengan stek daun


Hallo sahabatku, Wong Lendah v.02, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Perbanyakan pohon katu dengan stek daun, Kami berharap isi postingan Artikel Budaya, Artikel pertanian, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga


Setelah beberapa lama aku melakukan percobaan karena aku penasaran dengan cara alternatif budidaya pohon katu. Yang kelihatannya sangat mudah. Kemudian suatu saat aku ingin mencoba cara budidaya pohon katu yang saat ini belum lazim dilakukan oleh masyarakat. Biasanya katu ditanam dari stek batang maupun stek pucuk. Namun saya berpikir jika hanya mengandalkan cara tersebut maka hasil bibit yang didapat sangat terbatas. Dan belum mampu menyediakan bibit tanaman dalam jumlah besar.

Berdasarkan pengalaman para ahli dibidang tanaman yang sering melakukan penyediaan bibit tanaman dalam jumlah besar biasanya mereka menggunakan tehnik kultur jaringan. Namun sampai saat ini kultur jaringan masih dianggap sesuatu yang spesial. Artinya jarang orang yang mampu melakukannya karena dilakukan dengan cara yang bisa dibilang cukup rumit apabila itu dilakukan oleh para pecinta tanaman yang masih pemula. Karena biasanya kultur jaringan dilakukan dengan cara yang serba steril dan dilakukan di dalam laboraturium.





Bedasarkan gambaran tersebut kemudian saya berpikir. Baiklah saya akan meniru saja petunjuk alam yang diberikan oleh Allah. Swt melalui alam. Banyak kejadian alam yang bisa kita ambil manfaatnya. Misalnya ada tanaman liar yang tumbuh dengan subur diceleh – celah tembok yang retak. Kemudian ada juga tanaman yang tumbuh diatas genteng rumah yang atapnya tak terawat. Maksudnya atap rumah tersebut banyak sampah namun si pemiliknya gak pernah membersihkannya sehingga sampah membusuk dan jadi kompos.

Dari kejadian alam itulah kita bisa tau jika menanam tumbuhan itu tidak harus menggunakan media tanah. Namun walau hanya bermedia pecahan batu genteng, atau bekas reruntuhan bangunan pun tanaman akan tumbuh dengan baik dengan syarat makanan tanaman ini selalu terpenuhi.  Untuk itulah sebagai manusia yang diberikan akal oleh Allah, swt kita harus peka dalam membaca petunjuk dari Allah.swt.

Dari kejadian inilah mulai saat itu saya berpikir mengapa kita harus menanam tanaman hanya dengan stek batang/pucuk yang sering dilakukan oleh orang orang terdahulu kita yang hanya menjadi tradisi turun temurun. 
Saya kemudian berpikir bagaimana jika yang ditanam itu adalah daunnya. Karena jika berhasil maka kita bisa menyediakan bibit tananam dalam jumlah besar karena tak tergantung oleh jumlah batang tanaman yang sangat terbatas. Saya berpikir seperti ini mungkin orang yang belum tahu hasilnya akan berpikir jika otak saya sudah bergeser alias sinting hehehe…biarin deh.

Langkah awal yang saya lakukan adalah  mengambil tangkai daun yang sudah tua namun belum ada tanda menguning. Hal ini saya pilih karena daun tua tidak mudah layu dan sudah memiliki klorofil yang cukup untuk melakukan photosintesis. Hal ini penting untuk membatu proses pertumbuhannya.

Photo Calon bibit

Kemudian saya melalukan perendaman pangkal tangkai daun dengan air bersih. Ingat air harus bersih ditandai dengan warna yang jernih dan tidak mengeluarkan bau busuk. Kita kontrol tiap hari. Jika warna air berubah agak keruh jangan tunggu lama lama. Cepat ganti aja karena jika kelamaan gantinya nanti daun akan busuk berarti gagal percobaannya. Tetapi biasanya air bisa tahan lama tidak busuk asal jangan kebanyakan daun yang direndam dalam satu tempat. Nek bahasa jawane coro wong lendah kuwi  le ngekom ojo okeh okeh. Nek arep okeh yo wadae sing okeh. Ngono kui bos maksudku.

Bibit direndam dalam air

Kalau sudah direndam tunggu aja beberapa hari kalau akar sudah ada yang  keluar baru kita tanam pada media padat. Ya kalau saya pribadi dan saya sarankan juga dipot aja dulu, jangan langsung ditanam dikebun. 

Biar akarnya kuat dan beradaptasi dulu. Tetapi kalau langsung dipindah ketanah pekarangan juga boleh tetapi jika cuaca panas harus disungkup dulu dengan kantong plastik atau botol akua yang dipotong ujungnya lalu ditutupkan posisi terbalik.  Nek bahasaku bibite dikurungi ben ora alom.


Bibit mulau berakar setelah direndam

Kita bisa juga menanam pohon katu ini tidak harus dipekarangan. Didalam pot oke juga kok. Karena perawatannya juga tidak suli asal media tempat pohon ini tumbuh harus memiliki nutrisi yang cukup untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Karena pohon katu hanya dimanfaatkan daunnya saja maka nutrisi yang paling banyak diperlukan adalah unsur Nitrogenya. 

Kita bisa menyiramnya dengan melarutkan urea sebanyak 1 sendok teh  kedalam 5 liter air. Lalu siramkan pada media tanaman. Cara ini bisa kita lakukan 2 minggu sekali. Atau kita lihat kondisi tanaman. Cara yang saya berikan ini bukan aturan pokok. Tergantung dari kesuburan medianya.

Photo pohon katu dalam pot

Selain cara yang saya tulis diatas jika kita tak memiliki ketelatenan dalam merawat tanaman kita bisa meakukan penamanan daun katu secara langsung. Namun keberhasilannya cukup rendah jika kita lakukan pada musim kemarau. Karena cuaca panas sehingga daun katu lebih cepat kering sebelum tumbuh akar. Caranya juga sangat mudah.

Ambil saja daun katu yang sudah tua seperti yang saya contohkan dalam foto halaman paling atas. Buang sebagian daunnya yang dekat dengan pangkal tangkai daun. Ini dimaksudkan untuk mengurangi penguapan daun agar daun tidak cepat kering dan akirnya mati.


Tancapkan tangkai daun yang telah kita pilih kedalam tanah. Cara menancapkannya jangan langsung menggunakan tangkai daunnya. Tepai lubangi tanahnya lebih dulu menggunakan lidi jika tanah sudah berlubang masikkan tangkai daun kedalam lubang tanah. Sebelum tanah digunakan untuk menanam gemburkan dulu medianya agar air siraman mudah meresap namun juga mudah mengalir (tidak becek). Penggemburan tanah berfungsi untuk memudahkan akar menerobos pada sela-sela tanah dan akar bisa mendapatkan pasokan oksigen yang ada didalam tanah. Oksigen ii sangat diperlukan oleh tumbuhan. 

Karena jika tumbuhan kekurangan oksigen maka penyerapan nutrisi yang dilakukan oleh akar menjadi tidak maksimal. Cara seperti ini saya sarankan dilakukan hanya pada waktu musim hujan. Biasanya keberhasilan lebih tinggi dibanding dengan musim kemarau karena daun lebih tahan lama tidak cepat kering. Dan panas matahari tidak terlalu terik.

Demikian sedikit bebagi mungkin sudah banyak yang lebih dulu tahu tentang teori ini. Namun jika ada yang belum tahu semoga ini bisa bermanfaat. Terimakasih atas waktunya mengunjungi blog kami. Dan saya minta saran sarannya yang membangun untuk blog ini. Karena saya masih belajar untuk menulis dan tidak ahli menyusun kalimat.

Wassalam……



Itulah tadi Sahabat Wong Lendah v.02,sedikit uraian tentang Perbanyakan pohon katu dengan stek daun.

Oh ya kawan, sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel pada halaman di bawah ini juga sedang anda cari.

Semoga artikel Perbanyakan pohon katu dengan stek daun yang saya bagikan di hari ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Terimakasih anda telah membaca artikel Perbanyakan pohon katu dengan stek daun dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong bagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang ha ini, bagikan artikel ini dengan alamat link https://wong-lendah-v2.blogspot.com/2016/06/perbanyakan-pohon-katu-dengan-stek-daun.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad